Glitter Text Generator at TextSpace.net

Sabtu, 21 Januari 2012

Papa, bolehkah aku beli waktu papa satu Jam saja?

Posted by nurul 07.04, under | No comments

Pada suatu hari, seorang Ayah pulang dari bekerja pukul 21.00 malam. Seperti hari-hari sebelumnya, hari itu sangat melelahkan baginya. Sesampainya dirumah ia mendapati anaknya yang berusia 8 tahun yang duduk di kelas 2 SD sudah menunggunya di depan pintu rumah. Sepertinya ia sudah menunggu lama.

“Kok belum tidur?” sapa sang Ayah pada anaknya. Biasanya si anak sudah lelap ketika ia pulang kerja, dan baru bangun ketika ia akan bersiap berangkat ke kantor di pagi hari.

“Aku menunggu Papa pulang , karena aku mau tanya berapa sih gaji Papa?”

“Lho,tumben, kok nanya gaji Papa segala? Kamu mau minta uang lagi ya?”

“Ah, nggak pa, aku sekedar..pengin tahu aja…”

“Oke, kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp.400.000. setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi gaji Papa satu bulan berapa, hayo?!”

Si anak kemudian berlari mengambil kertas dari meja belajar sementara Ayahnya melepas sepatu dan mengambil minuman. Ketika sang Ayah ke kamar untuk berganti pakaian, sang anak mengikutinya.

“jadi kalau satu hari Papa dibayar Rp 400.000 utuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp 40.000 dong!”

“Kamu pinter, sekarang tidur ya..sudah malam!” tapi sang anak tidak mau beranjak.

“Papa, aku boleh pinjam uang Rp 10.000 nggak?”

“Sudah malam nak, buat apa minta uang malam-malam begini. Sudah, besok pagi saja. Sekarang kamu tidur…”


“Tapi papa…”
“Sudah, sekarang tidur…” suara sang Ayah mulai meninggi.


Anak kecil itu berbalik menuju kamarnya. Sang Ayah tampak menyesali ucapannya. Tak lama kemudian ia menghampiri anaknya di kamar. Anak itu sedang-terisak-isak sambil memegang uang Rp 30.000.

Sambil mengelus kepala sang anak, Papanya berkata”Maafin Papa ya! kenapa kamu minta uang malam-malam begini..besok kan masih bisa. Jangankan Rp.10.000, lebih dari itu juga boleh. Kamu mau pakai buat beli mainan khan?….”

“Papa, aku ngga minta uang. Aku pinjam…nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajanku.”

“Iya..iya..tapi buat apa??” Tanya sang Papa.

“Aku menunggu Papa pulang hari ini dari jam 8. aku mau ajak Papa main ular tangga. Satu jam saja pa, aku mohon. Mama sering bilang, kalau waktu Papa itu sangat berharga. Jadi aku mau beli waktu Papa. Aku buka tabunganku, tapi cuma ada uang Rp 10.000. tapi Papa bilang, untuk satu jam Papa dibayar Rp 40.000.. karena uang tabunganku hanya Rp.30.000,- dan itu tidak cukup, aku mau pinjam Rp 10.000 dari Papa…”

Sang Papa cuma terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Ia pun memeluk erat anak kecil itu sambil menangis

Mendengar perkataan anaknya, sang Papa langsung terdian, ia seketika terenyuh, kehilangan kata-kata dan menangis.. ia lalu segera merangkul sang anak yang disayanginya itu sambil menangis dan minta maaf pada sang anak..

“Maafkan Papa sayang…” ujar sang Papa.

“Papa telah khilaf, selama ini Papa lupa untuk apa Papa bekerja keras…maafkan Papa anakku…” kata sang Papa ditengah suara tangisnya. Si anak hanya diam membisu dalam dekapan sang Papa…

  

Kasih sayang seorang papa

Posted by nurul 07.03, under | No comments

Bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa yang sedang kuliah di perantauan dan jauh dari orang tuanya Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya. Lalu bagaimana dengan Papa?
Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,
tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,
Tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu,
Kemudian Mama bilang : “Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya” , Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka”.
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja...
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”
Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama...
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia… :)’
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu…
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir..
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut-larut…
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu…
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa”
Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata-mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa
Ketika kamu menjadi gadis dewasa...
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati...
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang...
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT… kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : “Tidak”, Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu”
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu...
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya...
Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia...
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa...
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik...
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik...
Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”
Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih...
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya...
Papa telah menyelesaikan tugasnya…
Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita…
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu...
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal…

Kisah paling sedih

Posted by nurul 07.02, under | No comments

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri. walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. kulakukan segala hal sesuka hatiku. suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. tak ada seorangpun yang berani melawan. jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. awalnya dia mendukung dan akupun ber-kb dengan pil. tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil kb dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.

Itulah kemarahanku terbesar padanya. kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi. 

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya. 

“Maaf sayang, kemarin farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” katanya menjelaskan dengan lembut. 

Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “apalagi??
“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. si empunya salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu. 

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas. 

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. suamiku telah tiada. ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis. 

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara. 

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. aku hampir tak pernah mengatur makannya. padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku. 

Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya. 

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. ayah, ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku. 

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya. 

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. cinta allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku. 

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. kembali rasa bingung merasukiku. selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. semua dilakukan suamiku. berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. tapi bekerja di mana? aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. semuanya selalu diatur oleh dia.

 Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. ayahku datang bersama seorang notaris. ia membawa banyak sekali dokumen. lalu notaris memberikan sebuah surat. surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.
Istriku liliana tersayang,
Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.

Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.
Jangan menangis, sayangku yang manja. lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.

Teruntuk farah, putri tercintaku. maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. jadilah istri yang baik seperti ibu dan farhan, ksatria pelindungku. jagalah ibu dan farah. jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. oke, buddy!

Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.
Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. putri kami bertanya, “ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”
Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”
Aku menggeleng, ”bukan, sayangku. cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.

Menulis itu gampang

Posted by nurul 07.02, under | No comments

Pernah ngerasa ide lenyap begitu saja?
atao berasa ide timbul dan tenggelam [bahasa Acehnya : tuwoe-tuwoe ingat]
seperti kamu ingin BAB tapi gak bisa keluar? [ups maaf rada pulgar hihihi :)
tidak bermaksud apa2 hanya perumpamaan aja kok]..
Kalu hal itu terjadi pada anda.. segeralah periksakan diri anda ke rumah sakit jiwa.. [lho??] gak dunk.. hehehe :)
Hmm.. gue  pengen berbagi tifs.!
Hmm.. Kemaren gue baru bikin Blog tapi bingung posting artikel yg keq mn, jadi mikir2 panjang ug,,
Karena postingan sebelumnya hanya sedikit cuap-cuap, maka kali ini gue akan kasih sebuah postingan yang mungkin sedikit bermanfaat bagi kalian :) Let’s cekidot.
Nah, karena kemaren gue banyak ngeliat blog-blog di blognya UNAND yang masih belum dikelola dengan baik alias nggak ada postingan. Dan menurut gue hal ini teradi karena susahnya para blogger buat nulis (mungkin karena belum biasa ding). Untuk  itu kali ini gue akan ngasih sedikit tips buat para sahabat blogger biar gampang bikin postingan (udah kayak penulis senior ajja ). Tentunya tips ini versi gue, versi Penulis Cemen, hehehe :) . Silahkan disimak tips berikut (sok keren :):

1.    Pertama, biar gampang nulis sobat sekalian harus menenangkan pikiran dulu. Kenapa:?: Karena dengan pikiran yang tenang dan jernih ide-ide dan inspirasi akan datang dengan mudah Ding. Kalau susah buat nenagin pikiran minum aja segelas air putih, and kalo belum bisa juga minum aja combantrine (emang cacingan?) hehehe:)lol:.
2.   Kedua, kalo kesulitan buat nyari ide tentang apa yang mau ditulis, gue sarankan untuk menulis hal-hal kecil dulu. Misalnya  tentang kegiatan loe sehari-hari, atau tentang apa yang loe lakuin hari ini. Just simple Man:!::!: (sok cool banget).
3.   Ketiga, sangat disarankan untuk rajin membaca. Karena ide bisa timbul dari apa yang loe baca. Bacaan apapun nggak masalah. Dan disarankan untuk membaca buku-buku lucu dan ringan seperti buku-bukunya Radithya Dika dan yang satu spesies dengan itu. Dan jangan coba-coba baca majalah playboy:!:.
4.   Keempat, loe bisa menjadikan hobi sebagai bahan tulisan. Misalnya loe hobi musik, nah loe bisa tulis segala hal yang berhubungan dengan musik. Atau loe hobi di bidang IT, loe bisa tulis segala sesuatu tentang itu.
5.   Kelima, tulislah hal-hal yang dekat dengan keseharian loe. Misalkan loe seorang mahasiswa, nah loe bisa tulis mengenai materi-materi yang terkait dengan perkuliahan loe. Dijamin nggak bakalan kehabisan ide.
6.   Keenam, untuk yang satu ini sebenarnya gue males buat nyaranin. Tapi mo gimana lagi, kalo emang susah buat nulis, mungkin ini adalah jalan terakhir. What is that??? COPAST atau REPOST. Pasti ada yang bertanya-tanya ini makanan seperti apa. Hmmm… COPAST adalah Copy Paste. Loe bisa copy paste dari postingan blog orang lain. Tapi ingat jika loe melakukan copy paste, harap cantumkan blog sumbernya. Tapi tips ini tidak gue sarankan, karena membunuh kreatifitas.
Nah, itulah sedikit tips singkat dari gue Penulis Cemen agar kalian mudah buat bikin postingan.
Tips ini boleh diterapkan, boleh juga nggak. Kenapa?
Karena gue emang nggak berbakat bikin tips.maunya posting bahan skripsi hehe.. )
Gak,Cuma canda koq..
Anyway, sekian dulu tips dari gue. Selamat Mencoba en Keep blogging.
Salam teuku :)lol:

Senin, 28 Maret 2011

Impian Qt

Posted by nurul 09.05, under | No comments

Ne tntang se0rng cewe’ yg setia mnunggu kdtngan kkasih@ yg trcinta,
Kkasih hti@ ge lnj0rtin study@ k luar k0ta,,
Mskipun pcar@ ja0h,cewe’ tu ttap setia mnunggu sang pcar,,
Wlau pa pun yg d blng 0rng,dy ttap pd pndirian@,,
Hnya mncintai kkasih@,
Mnunggu kdtangan@,
Stiap hri mreka gak brhnti2 smzn,,t0k pnawar rindu yg sllu mnghantui mreka,,
Tp,mreka udh brjanji t0k hdup brsama stlah tmat kul n dpt pkrjaan,,
Y.. nma@ uga pcaran..Psti ada brntem@..Tp mreka brntem gk lma2,Pling cma 2 hri.
Mreka sling mncintai..
Cw0 yu sngat mncintai cewe@,bgitu ugk sbalik@..
D swtu saat mreka udh llus kul N dpt pkerjaan,,
Llu mreka ktmuan t0k ngbcraen hbngan yg lbh sriuz.yaitu prnikahan..
Cwo tu mlamar cewe@.. Mreka mnikah,tr0z pnya anx yg brnama hasrul arfaiz,
gbungan re nma mreka..
Akhir@ mrekA bhagia mpe hyat mmsahkan mraka.. h0reeee.. Abz J

Selasa, 13 Juli 2010

Tips Sukses Pacaran Jarak Jauh

Posted by nurul 04.47, under | 1 comment

Cinta memang tak kenal tempat dan waktu, dimana saja dan kapan saja perasaan itu bisa muncul dan bersemi. Karena itu banyak bermunculan pasangan yang saling mencintai walaupun dipisahkan oleh jarak dan tempat. Pasangan semacam ini memang punya tantangan tersendiri, jika kepercayaan dan cinta tidak kuat maka hubungan cinta tersebut sangat gampang berantakan. Sebelum itu terjadi, baca dulu tips-tips berikut ini:
1. Komunikasi
Walaupun jarak meisahkan, banyak alternatif komunikasi yang bisa ditempuh. Selain telepon, dengan kecanggihan internet ngobrol lewat chatting bisa dilakukan. Mau kirim foto, sampai video semuanya serba mungkin. Apalagi biayanya juga lebih murah. Tak ada lagi alasan untuk tak berkomunikasi dengan pasangan anda. Jika ada keraguan, kecurigaan, atau perasaan lainnya dalam hati anda utarakan langsung pada sang kekasih, jangan memendam dan menebak-nebak sendiri.
Tentang frekuensi komunikasi sesuaikan dengan kegiatan masing-masing. Jangan sampai mengganggu dan membuat pasangan anda kesal.
Tapi disela-sela komunikasi elektronik, tak ada salahnya sekali-sekali diselingi dengan surat biasa lewat pos. Selain lebih personal, di dalam surat, anda bisa membubuhkan wewangian yang sering anda gunakan sehingga menimbulkan perasaan nostalgia pada pasangan anda. Jika si dia rindu pada makanan rumah tak ada salahnya sekali-sekali mengirim masakan favorit dia. Tapi sebelum itu cek dulu dengan perusahaan pengiriman atau kantor pos tentang prosedur pengiriman makanan.
2. Buat kejutan
Kejutan seringkali menjadi penyegar dalam suatu hubungan pacaran. Untuk yang jarak jauh bisa memanfaatkan jasa pengiriman. Sesekali mengirim bunga bisa menjadi penawar rindu yang akan membuat anda dengan pasangan anda menjadi lebih romantis. Jika memang ada waktu yang cukup untuk liburan kejutkan dia dengan datang ke kotanya. Tapi ingat juga kesibukannya, jangan terlalu banyak menuntut waktunya. Jika memungkinkan, cari tahu dulu jadwal dia pada hari itu. Kunjungan anda juga tak perlu lama-lama, yang penting perasaan rindu sudah terobati.
3. Tetapkan peraturan
Untuk menghindari salah paham dan hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya anda menetapkan beberapa aturan dasar. Misalnya, berapa lama harus bertemu, apakah setiap hari harus menelepon, adakah hari khusus dimana anda harus bertemu, serta berbagai aturan main lainnya.
4. Antisipasi segala kemungkinan
Namanya hubungan jarak jauh, faktor penghalang pasti banyak menghadang. Walaupun anda sudah membuat rencana yang matang, tapi anda harus selalu siap untuk kemungkinan terburuk.
5. Percaya dan Sabar
Ketika sudah berkomitmen untuk hubungan jarak jauh, kepercayaan pada pasangan sangat penting. Jika tak bisa percaya pada pasangan sebaiknya anda berpikir dua kali sebelum menjalani hubungan jarak jauh. Anda bisa lelah sendiri disiksa kecurigaan dan kecemburuan karena tak bisa selalu mengawasi sang kekasih. Jika ada perasaan curiga atau gelisah, langsung ungkapkan kepadanya. Jangan dipendam sendiri dan berkembang menjadi masalah.
Keadaan emosi memang sulit dikontrol. Kadang kesal sedikit bisa jadi masalah. Khusus untuk pasangan jarak jauh, kesabaran adalah aspek yang penting. Karena itu, jika timbul masalah sebaiknya coba bersabar dan jangan langsung meledak. Ingat, pertemuan dan komunikasi yang cukup sulit sebaiknya diisi dengan hal-hal yang menyenangkan supaya hubungan lebih mesra. Selalu akhiri pembicaraan dengan kata-kata yang manis.
6. Timbang baik dan buruknya
Tidak semua orang bisa menjalani hubungan jarak jauh dengan baik. Perlu banyak kesabaran dan usaha untuk melewati itu semua. Coba pertimbangkan positif dan negatif hubungan yang tengah dijalani. Apakah anda dan pasangan bahagia? Apakah anda lebih sering bertengkar daripada bermesraan? Apakah hubungan berubah menjadi buruk setelah kekasih pindah ke kota lain? Dan berbagai hal lainnya.
Jika setelah ditimbang ternyata hal buruk lebih unggul, tak ada salahnya anda berpikir dua kali untuk melanjutkan hubungan jarak jauh. Jangan tergesa-gesa mengakhiri hubungan, bicarakan dulu baik-baik dengan kekasih. Beri alasan dan argumen yang tepat. Pada akhirnya, akan sangat baik jika anda dan pasangan bisa menemukan jalan keluar. Siapa tahu adanya perubahan malah akan membuat lebih mesra. Tapi jika tidak, kenyataan pahit memang harus ditempuh. Lagian siapa yang mau terus-terusan sedih dan menderita karena cinta.

Sabtu, 03 Juli 2010

semua kenangan terindah darimu kan ku simpan dalam lubuk hatiku yang paling dalam

Posted by nurul 23.45, under | No comments

Kau telah membuka pintu hatiku
Kau kuimpikan di setiap waktu
Renungan matamu menusuk kalbu
Aku terpaku
Hanya dirimu yang aku harapkan
Menjadi perangsang di masa depan
Sumpah dan janji kan kukotakan
Hidup bersamamu jadi igauan

Masa pun beredar
Kian kian pudar
Dewasa dirimu bagaikan sembilu
Merobek harapan tercalar kesetiaan
Hancur segala impianku
Kearah manakah cintmu sayang
Resahku tak kau hiraukan
Diriku engkau duakan
Kepuraaanmu terbongkar

Kini segalanya tinggal kenangan
Takdirnya yang esa aku akurkan
Bahagialah sayang aku doakan
Rindu mengajarku
Erti ketabahan... tinggal kenangan

Tags

Blog Archive

Archives